16.Pengaturan Sistem Kekebalan (Immune System Regulation) (dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, S Pd.I)

[Ringkasan 16 dari 17 - BIT]
Pengaturan Sistem Kekebalan (Immune
System Regulation)
(dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, S Pd.I)
DASAR PEMIKIRAN :
Beberapa penelitian telah menemukan
adanya abnormalitas pada sistem
kekebalan pada penyandang autisme,
umumnya pergeseran ke Th-2, dan
beberapa bukti adanya otoimunitas.
(Molloy et al., Elevated cytokine levels in
children with autism spectrum disorder, J.
Neuroimmunol 172 (2006) 198-205)
TERAPI :
Diperlukan lebih banyak lagi penelitian
terhadap terapi yang efektif untuk
menormalkan sistem kekebalan pada
penyandang autisme.
Jika ditemukan sistem kekebalan yang
abnormal pada pemeriksaan laboratorium,
terapi yang mungkin saat ini meliputi
Actos (pioglitazone), intra-venous
immunoglobuline (IVIG), dan naltrexone
dosis rendah.
PENELITIAN :
IVIG :
Gupta dkk, mendapatkan bahwa IVIG
bermanfaat pada 4 dari 10 anak, dengan
1 kasus terjadi perbaikan jelas.
Ini merupakan terapi yang mahal, karena
imunoglobuline perlu dikumpulkan dari
beratus-ratus atau beribu-ribu donor
manusia.
(Gupta et al., Treatment of children with
autism with intravenous immunoglobulin.
J Child Neurol. 1999 Mar;14(3):203-5.)
Duapuluh enam anak autistik mendapat
intravenous gamma globulin (IVIG) setiap
4 minggu selama 6 bulan dengan dosis
400 mg/kg, terjadi perbaikan bermakna
pada perilaku, bicara, hiperaktivitas,
stimulasi diri, dan interaksi sosial.
Namun 22 dari 26 anak kembali mundur
setelah 4 bulan penghentian IVIG.
(Boris m, Goldblatt A, Edelson SM;
Improvement in children with autism
treated with intravenous gamma globulin.
Journal of Nutritional & Environmental
Medicine, Dec 2005; 15(4): 169-176.)
ACTOS :
ACTOS (pioglitazone) mempunyai efek
multipel, termasuk kemampuan untuk
mengurangin inflamasi. Suatu studi
terbuka pada ACTOS pada 25 penyandang
autisme anak selama 3-4 bulan
mendapatkan perbaikan pada iritabilitas,
letargi, stereotipi, dan hiperaktivitas,
dengan hasil yang lebih baik pada anak-
anak yang lebih muda. Dosis adalah 30
mg (pada anak-anak yang lebih muda)
dan 60 mg (pada anak-anak yang lebih
besar).
(Boris et al., Effect of pioglitazone
treatment on behavioral symptoms in
autistic children, accepted in J.
Neuroinflammation 2007.)
NALTREXONE DOSIS KECIL :
Terdapat 14 uji klinis terhadap naltrexone
pada penyandang autisme anak-anak.
Tinjauan pustaka oleh Echaar dkk.
melaporkan “Naltrexone telah digunakan
umumnya dengan dosis dari 0,5 sampai 2
mg/kg/hari dan diketahui efektif dalam
menurunkan perilaku self-injurious.
Naltrexone mungkin mengurangi
hiperaktivitas, agitasi, iritabilitas, temper
tantrums, menarik diri, dan perlilaku
stereotipik. Pasien mungkin juga
memperlihatkan perbaikan pada
perhatian dan kontak mata. Sedasi
sementara adalah efek samping yang
paling sering dilaporkan.”
(Elchaar et al., Efficacy and safety of
naltrexone use in pediatric patients with
autistic disorder. Ann Pharmacother. 2006
Jun;40(6):1086-95. Epub 2006 May 30.
Review.)
Saran penggunaan naltrexone dosis
rendah, adalah sekitar 3-5 mg/hari (jauh
lebih rendah dari dosis yang disebutkan di
atas) mungkin bermanfaat pada
penyandang autisme anak dan mungkin
memperbaiki regulasi sistem kekebalan
mereka. Masih diperlukan penelitian
lebih lanjut.

Comments

Popular posts from this blog

Bagamana melakukan Rotasi dan Eliminasi diet pada anak autistik (dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, S Pd.I)

HSI QAWA’ID 16-20

serba resep untuk anak autis